Bocah SMP di Jaksel Panik Terjebak Borgol Mainan, Tim Damkar Sigap Membebaskan

Kejadian tak terduga dialami seorang siswa kelas VII Sekolah Menengah Pertama (SMP) negeri di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan, pada hari Selasa, 6 Mei 2025. Saat bermain bersama teman-temannya di sekolah, tangan siswa yang diketahui berinisial ZN (13 tahun) justru terjebak borgol mainan. Situasi yang membuat panik tersebut akhirnya memerlukan bantuan tim penyelamat dari Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Sektor Cilandak untuk melepaskan terjebak borgol dari tangan sang bocah.

Insiden terjebak borgol ini terjadi sekitar pukul 11.00 WIB di area belakang sekolah saat jam istirahat. Menurut penuturan dari guru piket, Bapak Anton Wijaya (39 tahun), ZN dan beberapa temannya terlihat sedang bermain dengan borgol mainan yang dibawa oleh salah satu siswa. Namun, tanpa disadari, borgol tersebut mengunci pergelangan tangan ZN dan mekanisme penguncinya macet, sehingga tangan ZN terjebak borgol dan tidak bisa dibuka secara manual oleh teman-temannya maupun guru.

“Kami mendapat laporan dari siswa lain bahwa ZN tangannya terjebak borgol dan mereka sudah berusaha membukanya namun tidak berhasil. Kami khawatir jika dipaksa akan melukai tangannya, jadi kami memutuskan untuk segera menghubungi Damkar,” ujar Bapak Anton Wijaya di lokasi kejadian. Pihak sekolah bertindak cepat demi keselamatan siswa dan menghindari kepanikan yang lebih luas.

Tak lama setelah dihubungi, satu unit mobil pemadam kebakaran beserta tim penyelamat dari Sektor Cilandak tiba di lokasi sekolah. Di bawah komando Kepala Sektor, Bapak Rahmat Syarif (46 tahun), petugas Damkar dengan tenang dan profesional melakukan tindakan penyelamatan. Menggunakan alat pemotong khusus berukuran kecil, petugas berhasil memotong borgol mainan yang menjerat tangan ZN dengan hati-hati dan tanpa menimbulkan luka sedikit pun. Proses pelepasan terjebak borgol ini memakan waktu kurang lebih 10 menit.

Setelah tangannya terbebas dari terjebak borgol, ZN terlihat lega dan berjanji untuk lebih berhati-hati saat bermain serta tidak membawa atau menggunakan benda-benda yang tidak sesuai dengan lingkungan sekolah. Pihak sekolah menyampaikan ucapan terima kasih kepada tim Damkar atas respons cepat dan bantuan sigap yang diberikan. Kepala Sekolah SMP tersebut, Ibu Linda Kurniawati, M.Pd. (53 tahun), mengimbau kepada seluruh siswa untuk selalu mengutamakan keselamatan dan mengikuti aturan sekolah demi mencegah kejadian serupa terulang kembali. Insiden ini menjadi pelajaran penting bagi seluruh warga sekolah tentang pentingnya pengawasan dan pemahaman akan potensi bahaya dari benda-benda mainan jika tidak digunakan dengan bijak.